Minggu, 27 Februari 2011

Sekarbela, Kampung Mutiara di Lombok

Letaknya memang tidak persis di pusat kota, namun kampung kecil yang berjarak 4 km dari Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat ini sudah amat kemilau namanya. Maklumlah, Sekarbela sejak jauh-jauh hari tersohor sebagai kampung mutiara. Wow, bayangkan saja, mutiara gitu loh! Para pecinta perhiasan pasti akan menikmati kunjungan ke Sekarbela, sebab puluhan toko perhiasan berderet memamerkan kemilau aneka jenis mutiara. Harga yang cenderung miring dibanding produk serupa di daerah lain, plus tawaran berbagai jenis perhiasan lain berbahan emas, perak, dan batu-batuan berharga lainnya, makin memperkaya pilihan belanja.Sekarbela sebenarnya merupakan nama salah satu lingkungan (orang Jawa lebih familier menyebutnya sebagai dusun, red) di wilayah administratif Kelurahan Karang Pule, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram. Begitu memasuki jalan utama di kampung tersebut Jalan Sultan Kaharudin- Anda akan disambut dengan sederetan toko yang sekaligus difungsikan sebagai showroom berbagai macam perhiasan berharga, baik emas, perak, kecubung, safir, dan tentu saja mutiara yang menjadi primadona utama.
Jenis mutiara yang banyak diminati pengunjung kebanyakan yang berjenis mutiara air tawar karena harganya relatif jauh lebih murah, dibandingkan mutiara jenis air laut yang harganya per gram bisa mencapai ratusan ribu rupiah.
Menurut Lurah Karang Pule Muhfuddin Noor, sentra industri rumah tangga ini sudah dikenal sejak zaman kerajaan, meski ia tidak bisa memastikan di masa kerajaan yang mana industri ini berkembang. Yang pasti menurutnya, keahlian warga Sekarbela sebagai perajin emas dan mutiara itu sudah dilakoni secara turun-temurun. Konon, tuturnya, sebelum berkembang menjadi sentra pandai emas dan mutiara  bermula dari keahlian salah seorang warga yang pintar membuat senjata tajam dari besi. Warga itu sering menerima pesanan dari raja untuk membuat senjata bagi pasukan kerajaan. Saking banyaknya pesanan yang dia terima, lantas keahlian itu disebarkan kepada warga lainnya  yang kemudian mewariskannya secara turun-temurun kepada anak-cucunya.
Dalam perkembangannya, warga mulai belajar tidak hanya memandai besi menjadi senjata tetapi juga mendesain emas sebagai perhiasan. Jadilah Sekarbela sebagai sentra kerajinan perhiasan emas dan mutiara. Bahkan, saat ini usaha kerajinan itu menjadi mata pencaharian utama warga Desa Karang Pule. Jika dihitung dalam persentase bisa mencapai hampir 90 persen warga yang menggeluti usaha industri rumah tangga beromzet hingga ratusan juta rupiah itu baik sebagai perajin, penyetok bahan baku, maupun pengusaha.
Keahlian yang didapat secara turun-temurun itu dibenarkan oleh beberapa warga yang  menuturkan, mereka tidak pernah belajar secara formal. Pembelajaran hanya dilakukan secara otodidak. Bahkan untuk belajar ke luar daerah pun, materi yang dipelajari sekedar teknik desain-desain baru yang menyesuaikan perkembangan zaman. Selain itu, meski omzet yang didapat dari masing-masing showroom cukup besar, sistem manajemen yang mereka terapkan masih menganut sistem manajemen lokal yang bersifat kekeluargaan. “Meskipun kerajinan emas dan mutiara ini pemasarannya sudah sampai ke luar daerah dan mancanegara, mereka belum bisa menerapkan pengelolaan  manajemen yang bagus, semua hanya dikelola secara kekeluargaan,” terang Muhfuddin.
Biasanya, para perajin itu mendapatkan bahan baku emas dan perak berasal dari Jawa, terutama dari Surabaya. Sedangkan untuk mutiara dipasok dari Pulau Sumbawa dan wilayah Pantai Senggigi, sebab mutiara memang dibudidayakan di sana. Jadi di Sekarbela hanya murni sebagai perajin sedangkan di dua lokasi budidaya itu sendiri justru tidak ada perajin mutiara. Dulunya, meski sudah dikenal sebagai sentra kerajinan emas, perak, dan mutiara, namun hasil kerajinan dijual ke luar Sekarbela. Baru enam tahunan belakangan warga mulai membuka toko dan showroom di Sekarbela setelah dirasa kualitas hasil kerajinan mereka disadari cukup mampu bersaing di pasaran.
Haji Muzhar, pemilik Toko Golden-lah orang yang pertama kali berinisiatif membuka toko di Sekarbela, sekaligus mendirikan koperasi bagi pengusaha dan perajin emas, perak, dan mutiara di sana. Koperasi yang diberi nama Sekarbela Utama itu sejak didirikan tahun 2002 sekarang ini beranggotakan 66 orang yang profesinya bermacam-macam, ada yang memang pengusaha pemilik toko emas-mutiara maupun perajin.
Mataram Craft Centre
Ketenaran Sekarbela sebagai kampung mutiara tidak diimbangi dengan adanya penyediaan sarana dan prasarana pendukung, minimal seperti fasilitas lokasi parkir untuk mobil dan bus-bus berukuran besar contohnya. Padahal kebanyakan pengunjung yang bertandang ke Sekarbela adalah rombongan wisatawan dari luar kota/daerah yang mayoritas menggunakan mobil maupun bus sebagai sarana transportasinya. Ketiadaan  sarana parkir itu diperparah dengan kehadiran cidomo (cikar, dokar, dan mobil alias kereta kuda khas Lombok, red) yang sengaja mangkal dan memenuhi hampir seluruh bahu jalan di jalan utama yang relatif tidak terlalu lebar itu.
Meski demikian, sebenarnya ada juga bentuk kepedulian dari pihak pemkot setempat guna menampung sekaligus meningkatkan kapasitas transaksi dan kunjungan wisatawan ke Sekarbela. Yakni dengan dibangunnya Mataram Craft Centre (MCC) di dekat lokasi utama kampung mutiara itu. Pembangunan gedung bekas areal Pasar Pagesangan yang berlantai dua itu dimaksudkan sebagai pusat pasar seni di Mataram. Namun sayangnya sejak dibuka pada tahun 2004 operasionalisasi MCC terlihat belum efektif.
Dari dua lantai bangunan toko yang lumayan megah dengan simbol di gerbang berupa patung besar seorang perempuan Sasak tengah menyunggi mutiara yang baru dipanen itu hanya 25 persen terisi. Itu pun semuanya berada di lantai bawah. “Di atas (lantai atas, red) semuanya masih kosong, nggak laku karena dianggap masih rawan dan sepi apalagi untuk berjualan perhiasan seperti ini,” ucap Tahrir, pemilik toko emas.
Kunjungi juga Wisata Lainnya


Read more »

Berkunjung Ke Kampung Sade Yang Primitiv

Merupakan kesempatan satu-satu nya bagi saya bisa berkunjung di Kampung Sade, Kabupaten Lombok Tengah. Perlu diketahui, di pulau lombok Sendiri tinggal 3 desa primitiv yang masih ada dan utuh yang masih dipelihara dan dipertahankan oleh pemerintah setempat.Merupakan kesempatan satu-satu nya bagi saya bisa berkunjung di Kampung Sade, Kabupaten Lombok Tengah.

Perlu diketahui, di pulau lombok Sendiri tinggal 3 desa primitiv yang masih bertahan dan utuh dari dunia luar dan dari kemajuan teknologi, globalisasi , dan merupakan desa yang masih dipelihara dan dipertahankan oleh pemerintah Setempat. Perjalanan dari kota Mataram dengan kendaraan sepedamotor memakan waktu sekitar 2 jam.
Apa saja yang menarik di Desa sade Ini ??? berikut deskripsi nya :

Setelah kamu masuk pintu gerbang menuju kampung sade, kamu di sambut dengan guide-guide dari desa sade yang siap mengajak kami keliling desa dan menjelaskan keunikan- keunikan desa tersebut.

Di desa sade ada satu hal yang paling unik, yaitu dari segi bangunan rumah, karena : disetiap rumah di kampung sade, semua bagian rumah di olesi dengan “TAI KEBO” atau dalam bahasa indonesia “kotoran kerbau” , mulai dari pondasi bangunan, dinding dsb semuanya diolesi tai kebo setiap seminggu sekali.. ini merupakan adat suku setempat, yang mempunyai arti bahwa kerbau merupakan alat untuk kegiatan pekerjaan penduduk yang digunakan sehari-hari di sawah maupun ladang, sehingga untuk menghormatinya, digunakan kotorannya lah sebagai penghormatan.

Disini terdapat banyak sekali kerajinan- kerajinan yang unik, semisal :

a. Pernak- pernik berupa manik-manik, seperti kalung-kalung, gelangm cincin dsb

b. Dijual berbagai macam baju-baju khas daerah sade, yang di rajut dan di tenun sendiri

c. Berbagai macam kain tenun asli dan songket asli kerajinan desa sade, seperti sarung, taplak meja, kebaya dll. Saya sendiri pun membeli 2 helai sarung yaitu berwarna hitam ( bahan dari kapas asli dan pewarnaan direndam dengan arang ) dan warna kuning yang pewarnaannya dari kunyit.Dalam proses pewarnaan dan penenunan sarung-sarung ini,membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 3 bulan, “cukup lama bukan”.. Bagaimana dengan harga sarung ini, ya mereka menawarkan kepada saya dengan hari 150 dase , baca ” satus seket dase” ( bahasa sasak) dengan arti 150 ribu rupiah. Lumayan harga yang mahal. Jika anda ingin dengan harga yang terjangkau, anda bisa mengajak kenalan anda yang asli orang sasak yang tinggal di daerah laen, sehingga bisa menawar dengan bahasa sasak.
Wisata Lain Di Indonesia


Read more »

Kamis, 17 Februari 2011

Pantai Sire Medana, Keajaiban Alam di Lombok Utara

LOMBOK memang kaya dengan pantai yang indah. Salah satu pilihan pantai yang indah terdapat di kawasan Lombok Utara, tepatnya Pantai Sire Medana.
Terletak 35 kilometer dari Kota Mataram membuat pantai indah ini menjadi salah satu lokasi wisata yang sangat terkenal dan ramai dikunjungi oleh para wisatawan.

Hamparan pasir putih yang luas, air yang jernih, dan terumbu karang yang terjaga kelestariannya merupakan sebuah kombinasi keindahan yang sangat menawan, dan Pantai Sire Medana memiliki itu semua. Tak mengherankan kalau setiap jengkal lokasi wisata ini dimanfaatkan para wisatawan untuk memanjakan hasrat berenang, menyelam, serta snorkeling.

Sire Medana juga menjadi halaman bagi beberapa kemewahan yang dapat Anda nikmati di Pulau Lombok, seperti lapangan golf 18 holes di Lombok Golf Kosaido Country Club yang tak hanya menyajikan medan yang menawan, namun juga panorama yang menakjubkan; Hotel The Oberoi Lombok yang memiliki dek kapal layar dan yatch serta taman tropis super luas, indah, tenang, nyaman dan sekaligus mewah, yang telah menjadi wakil sempurna dalam memikat dan memanjakan para menteri ASEAN selama kunjungan mereka dalam kegiatan ASEAN Foreign Ministers' Retreat.

Jangan lupakan juga pesona Hotel Tugu Lombok yang eksotis. Deretan pondok tradisional beratap jerami dengan halaman kebun kelapa seluas 6 hektar tentu adalah suatu sensasi yang luar biasa bagi Anda. Namun kalau itu belum cukup memuaskan, keramahan, orisinalitas, cita rasa masakan, serta pemandangan tambahan yang berupa keindahan panorama sunrise berlatar Gunung Rinjani tentunya akan sanggup melambungkan perasaan Anda hingga langit ketujuh.

Untuk melengkapi kesempurnaan kawasan wisata Pantai Sire Medana, berpetualanglah sekiatr dua puluh menit ke arah lautan lepas dan Anda akan bersua dengan three musketeers pariwisata Pulau Lombok, yaitu Gili Air, Gili Meno, dan Gili Trawangan. Pulau yang dikelilingi oleh air yang begitu jernih, hamparan koral yang begitu indah, serta kumpulan ikan tropis dalam warna yang paling cemerlang adalah pujaan dan sesembahan bagi para wisatawan dari seluruh penjuru dunia,
(okezone.com)
 
Read more »

 
informasi tempat wisata di lombok indonesia